Cara membuat Kain kapas

CARA MEMBUAT KAIN KAPAS

(KAIN TRADISIONAL)

Bahan-bahannya

1. Kapas

Kapas diambil dari pohon kapas dan dijemur di mata hari. Setelah beberapa hari kapas itu kering, baru biji kapas dipindahkan dari kapas baru kapas itu bisa dipintal menjadi benang.

2.  Alat-alat untuk memindahkan biji kapas dari kapas

  1. Sepotong bambu yang halus dan kering (panjangnya kira-kira 40 cm).
  2. Sebuah yang sudah tua dan atasnya rata dan halus.

3.  Alat-alat untuk memintal kapas menjadi benang

  1. Sepotong kayu kira-kira panjang 20 cm, diraut hampir sama dengan untuk mejadi luli.
  2. Sebuah kulit siput dipotong menjadi dua dan ambil mulutnya dan buang pantatnya. Sesudah kulit siput dipotong, ambil sepotong kayu tadi dan runcing ujung bawa dan masukkan ke dalam mulut kulit siput tersebut supaya kayu itu diberatkan. (Kalau tidak pasang kulit siput, kayu itu ringan dan lama memintal kapas.)
  3. Sebuah keranjang yang kecil (sebesar tangan orang). Keranjang tersebut dianyam dari daun koli. Pohon koli ini mirip dengan pohon kelapa.
Tempat Kapas

Cara memintal benang

Bambu dan kulit kalabasa dipakai untuk giling kapas supaya bijinya dipindahkan.

Sesudah itu kapas dimasukkan ke dalam keranjang kecil tersebut. Kapas ditarik dan dipintal sedikit menjadi benang lalu diikat di ujung atas luli kayu tadi. Tangan kiri memegang keranjang tadi sedangkan tangan kanan memantik luli kayu supaya mulai bergasing, lalu tangan kanan mulai menarik kapas itu pelahan-lahan memintal menjadi benang. Kalau benang sudah panjang kira-kira 1 ½ m, dililit di alat luli kayu tadi berulang-ulang sampai penuh luli, baru benang tersebut diguling di batu kecil dan diguling sampai benang seperti bola tenis. Dikerjakan berulang-ulang sampai mendepat 6-7 buah bola benang.

Cara mewarnai benang

Bahan-bahannya

  1. Kulit Pohon Bakau (tongke)
  2. Kunyit (kuning)
  3. Rumput laut (agar-agar)
  4. Kapur siri
  5. Daun kecil sekali seperti daun kelor
  6. Air asin (air laut)
  7. Asap pelita. Asap tersebut dibiarkan menjadi hitam sekali baru diambil.

Cara mewarnai benang sesuai bahannya

Warna Merah/Coklat

Kalau mau warna benang yang merah tua atau coklat memakai kulit pohon baku. Kulit pohon baku direbus sampai air menjadi warna merah tua atau coklat baru benang dicelup di dalam air itu.

Warna Kuning

Kalau mau warna kuning, kunyit diparut dan direbus lalu benang dicelup maka jadilah benang warna kuning.

Warna Biru Tua maupun Biru Muda

Daun yang berupa dengan daun kelor direndam dengan air asin selama 1 minggu supaya daun tersebut busuk. Lalu dicampur dengan kapur makan siri dan diramas sehingga menjadi biru, baru benang dicelup. Benang menjadi warna biru tua kalau dicelup cukup lama, dan menjadi biru muda kalau dicelup tidak lama.

Warna Hitam

Kalau mau warna hitam, air warna biru itu dicampur dengan asap lampu pelita. Lalu benang dicelup menjadi hitam.

Cara membuat warna tidak luntur

Benang-benang yang dicelup dengan warna-warna tadi harus dicelup di dalam air agar-agar (rumput laut) juga supaya warna-warna tidak muda luntur. Aagar-agar harus direbus sampai airnya mendidih selama 15 menit baru diangkat dari kompor (tungku) dan didinginkan 10 menit, baru benang-benang terseubt dicelup.

Cara membuat bunga

Bahan-bahannya (alat-alat)

  1. Sebuah alat berbentuk karangka namanya
  2. Tali arafia (yang sudah dikikis.
  3. Pisau untuk memotong tali sewaktu mengikat bunga.
  4. Kalau mau bunga berwarna lain dari putih, harus pakai benang yang sudah warnai (warna muda lebih bagus).

Atur benang di alat papindangan secukupnya. Pakai tali arafia dan ikat bunga sesuai dengan selera. (Proses ini agak rumit.) Lepas benang yang diikat itu dari papindangan dan celup dalam air berwarna. Kalau mau latar belakang bunga itu warna hitam, berarti dicelupkan dengan warna hitam, dll.

Kalau bunga-bunga sudah dicelupkan, harus dijemur di matahari sampai kering. Lalu benang bunga itu dipasang lagi di papindangan baru tali arafia boleh dibuka (potong). Lalu benang bunga dan benang berwarna lain diatur di papindangan sesuai dengan selera. Kalau mau kain dasar hitam, berarti benang warna hitam lebih banyak diatur dari pada warna-warna yang lain. Sudah diatur semua sesuai dengan ukuran-ukuran yang perlu, benang itu siap ditenun maka terjadilah selembar kain ikat tenun kapas asli (tradisional).

Kain tenun ikat kapas (tradisional) dibuat makan waktu kira-kira 1-2 bulan baru mendapatkan 1 kain tenun. Ini dilihat dari situasi dan kondisi; kalau situasi bagus seperti panas sekali berarti 1-2 bulan. Tetapi kondisi hujan berarti 3-6 bulan baru dapat 1 kain tenun ikat tradisional, jadi kain tradisional lebih mahal harganya dari pada kain ikat benang toko.